Sabtu, 16 Maret 2013

TANAMAN APOTIK HIDUP, CANTIK DAN BERMANFAAT

       Banyak jenis tanaman bermanfaat yang dapat dijadikan tanaman apotik hidup di pekarangan rumah kita. Selain untuk penghijauan, tanaman-tanaman tersebut dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk pengobatan maupun pencegahan berbagai macam penyakit.

A. Sirih Merah (Piper Crocatum)

       Tanaman sirih merah adalah tanaman merambat, oleh sebab itu bisa dijadikan tanaman untuk menghias pagar ataupun tiang pergola. Bila menaman ditanah atau dalam pot sebaiknya diberi tambahan tunjangan rambat. Secara empiris digunakan untuk mengobati kanker dan diabetes. Yang digunakan adalah daunnya yang direbus kemudian diminum airnya. Biasanya 3-5 lembar direbus dengan 500 ml air. Air rebusan pahit dan sepat.

B. Cocor Bebek (Kalanchu pinnata L.)

       Cocor bebek dapat berbunga dan warnanya beragam. Perbanyakkannya dengan setek daun.
Bagian yang digunakan adalah daunnya, karena mengandung glukosida kuersetin  dan kaemferol dan vitamin C. Secara empiris ramuan digunakan untuk mengencerkan dahak, mengobati wasir, penurun panas dan haid tidak teratur. Sedangkan untuk pemakaian luar biasanya mengobati bisul dan bengkak.



C.Seledri (Apium graviolens, Oenanthe stolonifera DC.)

       Seledri digunakan daunnya untuk memelihara kelenturan pembuluh darah, menurunkan tekanan darah dan memperlebar pembuluh darah. Daun seledri sebanyak satu genggam direbus dengan 5 gelas air untuk mendapatkan 3 gelas air rebusan untuk diminum. Sedangkan pada pemakaian luar digunakan untuk perawatan rambut.
       Seledri juga dipakai sebagai penambah rasa dan aroma pada makanan dan masakan seperti sup dan bubur.






D.Pepaya (Carica papaya L.)

       Tanaman pepaya mempunyai banyak manfaat mulai dari akar, daun sampai buahnya. Pohon pepaya dapat ditanam dihalaman rumah sebagai pohon peneduh.  Akarnya digunakan untuk melancarkan air seni. Daun mudanya untuk memperlancar nafsu makan, juga untuk mengobati sakit gigi. Jika disayur, biasanya akan dicampur dengan daun singkong untuk mengurangi rasa pahitnya.
       Biji pepaya untuk mengobati cacingan terutama cacing gelang serta pemakaian luar untuk mencegah rambut beruban. Buah pepaya muda dapat memberi efek infertilitas.
       Sedangkan buah matangnya mengandung banyak vitamin A dan enzim papain. Karena itu, makan buah pepaya dapat melancarkan buang air besar. Enzim papain juga dipakai untuk mengempukkan daging.
       Perbanyakkan tanaman ini dari bijinya.



E. Mengkudu / Pace (Morinda citrifolia)

       Tanaman mengkudu termasuk tanaman perdu yang tingginya dapat mencapai 6 m sehingga dapat dijadikan pohon peneduh dihalaman. Bagian yang dipakai adalah buahnya yang sudah masak dan daunnya.
Mengkudu secara empiris digunakan sebagai ramuan penurun kadar gula dalam darah.





F. Melati (Jasminum sambac L.)

       Bagian yang digunakan adalah bunga dan daunnya. Bunganya dapat dikeringkan untuk diseduh bersama teh sehingga beraroma melati. Air rendaman bunga melati dipakai untuk membasuh muka dan tubuh. Sedangkan daunnya dipakai untuk mengobati bisul.
       Pada upacara adat Nusantara, bunga melati sering dijadikan hiasan dan prasyarat untuk suatu tradisi yang melambangkan kesucian.



G. Lidah Buaya (Aloe vera L.)

       Daging daunnya dapat dimakan. Karena mengandung polisakarida, alkaloid aloe-emodin dan barbaloin dan  asam amino, dapat digunakan untuk pencahar. Pemakaian luar banyak digunakan untuk mencegah kerontokkan rambut dan mengobati luka bakar.
       Di Pontianak, Kalimantan Barat dan sekitarnya, lidah buaya diolah menjadi minuman yang disajikan dengan es dan sirup dan menjadi minuman khas yang harus dicoba bila bertandang ke daerah tersebut.

H. Kemuning (Murraya paniculata)

       Pohon kemuning dapat tumbuh sampai ketinggian 7 m. Bunganya berwarna putih dan harum. Buahnya berwarna merah, berbentuk bulat telur dan licin. Bagian yang digunakan adalah daun, buah dan bijinya.
Daunnya bisa digunakan untuk masuk angin, disentri dan mengobati datang bulan tidak teratur. Buah dan bijinya digunakan untuk mengobati asma.


I. Kembang Jam Empat (Mirabilis Jalapa L.)




       Disebut kembang jam empat karena bunganya baru mulai mekar pada sore hari atau setelah matahari agak condong ke barat, yakni sekitar pukul empat sore.
       Bunganya kecil-kecil berwarna kuning terang dan atau pucat, merah muda terang, putih dan campurannya keduanya. Bentuknnya menyerupai terompet dan daunnya berbentuk jantung. Buahnya berwarna hitam sebesar bulir jagung.
       Bagian yang dipakai adalah akar, daun dan buahnya. Daunnya biasa dipakai untuk mengobati bisul atau jerawat.

J. Keji Beling (Strobilanthus Crispus L.)

Tanaman keji beling biasanya ditanam sebagai pembatas pagar. Daunnya bergerigi dan berbulu. Tanaman ini digunakan daunnya untuk melancarkan buang air kecil dan menghancurkan batu ginjal.








K. Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.)

       Pohonnya dapat dijadikan peneduh karena tingginya dapat mencapai 6 meter. Buahnya asam dan  dipakai untuk memasak ikan asam pedas pada masakan dari Padang, Sumatera Barat.
       Dapat juga digunakan untuk mencegah infeksi dan peradangan pada luka baru bekas gigitan binatang dengan cara digosokkan. Juga dipakai untuk mengobati darah tinggi karena dapat menurunkan dan menstabilkan tekanan darah.          
       Sedangkan daunnya untuk mengobati sakit perut dan demam. Bunganya kecil-kecil bergerombol dan ramuannya digunakan untuk mengobati batuk rejan, panu, gusi berdarah dan jerawat.

L. Asam (Tamarindus indica L.)

       Pohon asam ditanam sebagai pohon peneduh dengan ketinggian sampai 25 m. Biasanya ditanam dipinggir jalan maupun ditaman-taman.
        Bagian yang dipakai adalah daun muda dan buah masak. Dipakai untuk ramuan memperlancar BAB dan peredaran darah. Juga digunakan untuk anti radang, analgetik dan dioforetik atau pengeluaran keringat.


Keterangan: dari berbagai sumber.