Bagi yang menyukai kegiatan bercocok tanam, adalah suatu kebahagiaan tersendiri bila dapat
menyemai sendiri biji tanaman menjadi benih atau bibit tanaman kecil. Sepertinya tidak ada yang susah pada tahap ini. Tetapi sesungguhnya, tahap inilah yang paling sulit karena tingkat keberhasilan dari biji menjadi kecambah dan akhirnya tumbuh hanya sekitar 85%. Itupun setelah mendapat perlakuan yang sangat telaten. Bila kita kurang memperhatikan langkah-langkah awal ini, biasanya keberhasilan hidup hanya dibawah 20%.
Untuk jenis tanaman tertentu, semisal jagung, penanaman dapat langsung dilakukan dilahan, tanpa melalui tahap penyemaian awal. Biji-biji jagung dapat langsung dimasukkan kedalam lubang tanam dengan kedalaman 10cm-15cm dengan jarak tanam kurang lebih 1m. Tetapi ada beberapa jenis tanaman yang harus
melalui proses penyemaian terlebih dahulu, semisal anthurium dan adenium untuk jenis tanaman hias ataupun mahoni dan trembesi untuk jenis tanaman keras. Jenis sayur-sayuran semisal sawi dan bayam, juga melalui proses penyemaian pada awalnya.
Bila kita sudah mempunyai benih berupa biji tanaman yang akan disemai, inilah bahan lain yang harus kita persiapkan sebelum proses penyemaian itu sendiri dilakukan:
1. SIAPKAN MEDIA TANAM.
Media tanam dapat berupa tanah subur yang sudah dicampur dengan pupuk dengan perbandingan 2:1.
Atau dapat pula menggunakan media pengganti tanah berupa campuran sekam, cocopeat, dan kompos
dengan perbandingan 2:2:1. Banyaknya media tergantung dari banyaknya biji yang akan disemai.
2. WADAH PERSEMAIAN.
Dapat memakai pot plastik atau tray pot khusus untuk menyemai benih. Banyaknya pot atau tray pot
tergantung dari banyaknya benih yang akan kita semai.
3. ZAT PENGATUR TUMBUH.
Berupa hormon yang dapat meningkatkan daya tumbuh dan daya tahan menghadapi serangan penyakit
pada masa-masa awal perkecambahan.
Contoh media tanam pengganti tanah siap pakai. |
Tray pot |
Contoh zat pengatur tumbuh |
1. Rendam terlebih dahulu biji tanaman yang akan disemai dengan larutan zat
pengatur tumbuh.
Konsentrasinya adalah 1ml/1L air. Rendam selama kurang lebih 15 menit.
Benih yang berdaya tumbuh akan
tenggelam, sedang yang mengambang, sebaiknya tidak digunakan. Lalu
keringkan dengan cara dijemur dibawah matahari
sebentar atau diangin-anginkan.
2. Isi pot atau tray pot dengan media tanam sebanyak 2/3 dari tinggi pot. Bila
memakai pot tanam, letakkan biji-biji secara
merata di permukaan media tanam dengan jarak 1cm sampai 2 cm. Bila
memakai tray pot, penyemaian akan lebih mudah.
Isikan 2 sampai 3 biji kedalam masing-masing lubang. Tutup biji-biji yang
disemai tadi dengan media tanam atau tanah tipis-tipis saja lalu siram
dengan air sampai media terlihat basah. Penyiraman dilakukan dengan hati-hati dan perlahan agar biji tidak
menyembul keluar.
3. Letakkan ditempat yang teduh. Perhatikan setiap pagi, bila media mulai mengering, lakukan penyiraman
secukupnya. Lebih baik menggunakan sprayer agar posisi biji-biji itu tidak acak-acakan karena terkena
air yang disiramkan terlalu banyak. Air yang terlalu banyak juga menyebabkan biji tidak berkecambah
tetapi busuk.
4. Benih biasanya akan menampakkan pertumbuhan pada hari ke-7 sampai ke-10 sejak disemai. Bila sudah
terlihat benih tanaman muda keluar, pot atau tray pot boleh dipindahakan ketempat yang mendapat sinar
matahari pagi. Benih-benih muda harus dijemur pada pagi hari kurang lebih 2 jam, lalu tempatkan di
bawah naungan agar tidak terkena sinar matahari langsung.
5. Bila benih sudah mencapai tinggi sekitar 10cm, sudah siap untuk dipisahkan satu persatu.
Selamat bercocok tanam!