Minggu, 05 Agustus 2012

TAHAP PEMISAHAN BENIH



 Benih yang sudah disemai akan tumbuh rata-rata 7 hari sampai 14 hari setelah penyemaian. Dengan perlakuan yang baik dan tepat, benih yang disemai dapat mencapai 85% keberhasilan tumbuh.
Bila sudah mencapai tinggi kurang lebih 7cm sampai 10cm atau benih sudah tampak kuat perakarannya, maka bibit-bibit tanaman muda ini siap untuk dipindah satu-persatu.
Yang harus disiapkan pada tahap ini adalah:
1. LAHAN.

    Bila akan ditanam pada lahan tanah, cangkul tanah dan beri pupuk kandang atau kompos sekurang
    kurangnya 1 minggu sebelum penanaman. Buat lubang tanam masing-masing  dengan jarak tanam     50 cm sampai 1m tergantung dari jenis tanamannya.
    Bila akan ditanam dipot, cukup siapkan media tanam dan pot yang akan dipakai.

2. VITAMIN B1.
    Gunanya untuk mencegah stress tanaman yang baru dipindah agar dalam proses penyesuaiannya         tetap mendapat nutrisi. Konsentrasi pemberian adalah 1sdm untuk 4L air dan disemprotkan 2 kali       dalam seminggu atau sampai pertumbuhannya terlihat optimal.

3. PUPUK DASAR.
    Pupuk dasar adalah pupuk yang mengandung kadar Nitrogen dan Phosporic yang sangat                     dibutuhkan tanaman pada masa awal pertumbuhannya. Ada juga jenis pupuk organik yang                   mengandung mikroba dan biasanya dipakai untuk sayuran dan buah dengan sistem pertanian               organik. Pemberian pupuk pertama kali adalah 10 hari setelah penanaman.


       Penyiraman dilakukan rutin setiap hari. Pada tanaman tertentu, karena beradaptasi pada lahan kering, penyiraman dapat dilakukan 2-3 hari sekali. Karakter tanaman juga diperhatikan, apakah cocok ditanam ditempat terbuka atau harus dibawah naungan.

Selamat bercocok tanam!

 

TAHAP PENYEMAIAN BENIH

     
Hasil gambar untuk benih

       Bagi yang menyukai kegiatan bercocok tanam, adalah suatu kebahagiaan tersendiri bila dapat
menyemai sendiri biji tanaman menjadi benih atau bibit tanaman kecil. Sepertinya tidak ada yang susah pada tahap ini. Tetapi sesungguhnya, tahap inilah yang paling sulit karena tingkat keberhasilan dari biji menjadi kecambah dan akhirnya tumbuh hanya sekitar 85%. Itupun setelah mendapat perlakuan yang sangat telaten. Bila kita kurang memperhatikan langkah-langkah awal ini, biasanya keberhasilan hidup hanya dibawah 20%.

       Untuk jenis tanaman tertentu, semisal jagung, penanaman dapat langsung dilakukan dilahan, tanpa melalui tahap penyemaian awal. Biji-biji jagung dapat langsung dimasukkan kedalam lubang tanam dengan kedalaman 10cm-15cm dengan jarak tanam kurang lebih 1m. Tetapi ada beberapa jenis tanaman yang harus
melalui proses penyemaian terlebih dahulu, semisal anthurium dan adenium untuk jenis tanaman hias ataupun mahoni dan trembesi untuk jenis tanaman keras. Jenis sayur-sayuran semisal sawi dan bayam, juga melalui proses penyemaian pada awalnya.
       Bila kita sudah mempunyai benih berupa biji tanaman yang akan disemai, inilah bahan lain yang harus kita persiapkan sebelum proses penyemaian itu sendiri dilakukan:

Kamis, 02 Agustus 2012

MEMILIH POT

       Pot jenis apakah yang paling cocok untuk tanaman hias? Jawabannya adalah pot yang mempunyai aerasi baik. Pot yang memenuhi syarat adalah pot yang terbuat dari tanah atau jenis pot gerabah.
       Mengapa? Karena pot jenis ini mempunyai banyak pori-pori sehingga akar tanaman dapat bernafas dengan baik.Tetapi   ada kekurangan dari pot gerabah ini, yakni mudah retak bila lama terkena sinar matahari dan mudah pecah bila terjatuh. Selain itu juga karena penampilannya yang kurang cantik karena berwarna coklat atau sering kita sebut warna merah bata. Tanaman yang paling sering ditempatkan pada pot gerabah adalah anggrek. Hal itu disebabkan akar tanaman anggrek yang perlu bernapas. Seperti kita tahu bahwa anggrek termasuk tanaman epifit yang hidupnya menumpang pada tanaman lain tetapi tidak merugikan inangnya karena akar tanaman ini dapat menyerap nitrogen dan menangkap uap air diudara.
       Penempatan tanaman anggrek pada pot gerabah sangat cocok karena akar anggrek dapat bernafas leluasa dan menangkap oksigen. Harga pot gerabah sangat terjangkau, berkisar antara Rp. 2.000 s/d Rp. 15.000 dalam berbagai ukuran.
Lubang disekeliling pot memudahkan sirkulasi udara dan membantu
 mengurangi kelembaban yang dapat menyebabkan busuk akar.
       Diatas pot gerabah ada pot keramik. Bahan dasarnya sama yakni tanah lempung yang dibakar pada suhu tinggi. Perbedaannya ada pada akhir pengerjaannya atau finishingnya. Pot keramik dilapisi pelitur atau cat sehingga ada sebagian dari pori-porinya yang tertutup. Namun masih termasuk memiliki aerasi yang baik. Tetapi pot keramik juga memiliki kelemahan yakni mudah pecah.
       Pot keramik memiliki banyak ukuran dan model. Sentra pengrajin pot keramik tanah liat banyak terdapat di desa Anjun, Plered, Purwakarta, Jawa Barat. Dipasaran, pot jenis ini memang dikenal sebagai pot plered. Tetapi didaerah Jawa Tengahpun terdapat pula sentra keramik. Hanya saja disana lebih banyak memproduksi vas dan guci untuk pajangan. Sentra keramik di Jawa Tengah terdapat di Bantul dan Bayat. Harganya masih terjangkau mulai Rp. 5.000 s/d Rp. 40.000 dalam berbagai model dan ukuran.



       Jenis pot berikutnya adalah pot porselen, yakni berbahan dasar kaolin yang dalam proses pembuatannya melalui pembakaran dengan suhu tinggi sehingga menghasilkan keramik porselen dengan mutu prima. Walaupun pot jenis ini tidak memiliki pori-pori sebaik pot keramik tetapi pot jenis ini merupakan jenis pot yang paling banyak dipilih oleh para hobbies karena penampilannya yang cantik.
       Bila berkunjung ke pameran ataupun kontes tanaman hias, tengoklah pot-pot para tanaman jawara kontes, pastilah terbuat dari porselen. Memang tidak dapat dipungkiri, pamor tanaman juga akan terangkat bila ditempatkan di pot tersebut. Sebaliknya, tanaman yang sudah punya pamor baguspun akan turun bila hanya di tempatkan pada pot yang "biasa-biasa" saja.
       Untuk pot porselen kita memang harus merogoh kocek lebih dalam karena harganya berkisar Rp. 25.000 s/d Rp. 1.500.000 mulai dari ukuran paling mini dengan diameter sekitar 10cm sampai yang ukuran besar dengan diameter sampai 1m. Model juga sangat menentukan harganya.



       Selain itu ada juga pot yang terbuat dari bahan semen. Pot jenis ini juga mudah pecah dan getas, bila tersenggol akan mudah sompal. Pori-porinya juga tidak sebaik pot jenis gerabah, tetapi pot semen tetap menjadi pilihan bagi banyak hobbies karena modelnya cukup bervariasi. Seiring dengan tren minimalis, banyak pot semen dibuat sesuai dengan desain eksterior maupun interior untuk rumah-rumah minimalis. Pot dan pilar dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai warna batu alam. Harganya bervariasi dan masih termasuk terjangkau mulai dari Rp. 20.000 s/d Rp. 350.000 untuk berbagai jenis model dan ukuran.




       Selain itu tedapat juga pot yang lebih praktis, yakni pot plastik. Pot jenis ini paling banyak dicari oleh hobbies karena tersedia dalam ukuran yang sangat bervariasi dan dengan model yang sangat bervariasi pula. Harganyapun sangat terjangkau dan bila memerlukan dalam jumlah banyak, kemungkinan akan mudah untuk mendapatkannya. Pot plastik tersedia dalam berbagai warna pilihan pula, tetapi yang lazim adalah hitam, coklat dan hijau. Harganya sangat terjangkau mulai dari Rp. 500 s/d Rp. 150.000. Ukurannyapun mulai dari diameter 7 cm sampai 120 cm.


       Satu lagi jenis pot yang biasa dipakai untuk jenis tanaman keras adalah pot drum atau berbahan besi baja. Pot ini sebenarnya adalah jenis pot daur ulang dengan memanfaatkan drum-drum bekas minyak atau oli. Tanaman yang umum memakai pot jenis ini adalah tanaman buah atau disebut tabulampot (tanaman buah dalam pot). Selain karena kuat, pot ini juga tahan banting dan awet. Karena tanaman buah memiliki akar yang besar, maka pot jenis ini dianggap paling cocok. Harga pot drum tergantung pada diameternya, biasanya berkisar antara Rp. 75.000 s/d Rp. 125.000.
       Pot manakah yang akan kita pakai untuk tanaman kesayangan kita? Semua tergantung dari jenis tanaman itu sendiri dan tentu saja juga selera kita. Makin tinggi selerenya, makin tinggi harganya!